ouch!

maafkanlah mereka. bukan memberi maksud anda mengalah dan mereka menang. tapi cukuplah sekadar memberi petunjuk betapa rendahnya ego anda jika dibandingkan dengan nilai persahabatan itu sendiri.

Wednesday, April 15, 2009

biarkan ia pergi

aku coba untuk semai kasih..
mengintai disebalik kabus kerinduan..
dan menggapai dedaun berterbangan..
agar terisi hatiku..dan temani tidurku..

saban hari aku menanti daun itu..
yang berterbangan menerjah mimpiku..
menggosok lembut khayalanku..
hadirnya membuatkan aku alpa dengan kehidupan..

disaat bulan menyinari langit..
aku dakap rapat kedadaku..
kubisikkan khalimah syahdu nan indah..
ku hamburkan secebis angin kedamaian..

namun kini aku kembali menyesali..
apakah aku hanyut dibawa arus kealpaan..
lalai mensyukuri nikmat yang ada..
menyesatkan kehidupan yang makin terseksa..

daun itu pergi..pergi menuju ke tangan yang lain..
insan yang begitu sempurna..
yang mampu melempiaskan khalimah yang lebih bermakna..
buat menemaninya terbang di perantauan..

kini aku sendiri..
memungut dedaun kering..
berguguran dilantai cinta..
dan kering bak gurun yang ketandusan kasih sayang..

daun itu kian menjauh..
bersama cinta baru..
dan aku masih disini..
coba memperbaiki kesilapan memungutmu dulu..

daun..
maafkan aku..
kerna aku tidak sekuat dia..
untuk memilikimu..
aku tidak sebutuh dia..
untuk dambakan cintamu..
biarlah aku terus menyepi..
bersama pepohon yang gersang..
diatas tanah yang tandus..
mengukir cinta yang tiada penghujung..

benar,
riez..

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...